Friday, September 7, 2018

Searching (2018)

0

Oke..

..kayak judulnya filmnya nampilin layar komputer yang dipake searching-searching gitu, kayak kita nonton layar komputer sendiri, dan katanya sih film kayak begini itu yang nampilin layar komputer buat cerita di film itu baru satu dan film Searching ini yang kedua, yang pertamanya judulnya Unfriended (2014).



Filmnya ini di-direct sama Aneesh Chaganty yang ditulis sama dia sendiri ditemanin sama Sev Ohanian. Katanya sih ini film pertamanya dia. Aneesh Chaganty ini gue liat di IG-nya sih kayaknya orang India. Dia cerita di instastory-nya ini baru pertama direct film, gara-gara bikin film ini dia keluar dari jobnya dia di Google dan langsung keluar gara-gara sebelumnya dia bikin short movie film ini (yang awalnya film Searching ini baru versi pendeknya doang buat ngetes apakah bagus atau enggak,  test-footage gitulah. Ternyata hasilnya lumayan “boleh nih dibikin 90 menit” tadinya cuman 8 menit doang, abis itu dibuat adegan pembukanya ternyata bagus dan dibuatlah film Searching versi panjangnya, gitu)


Btw,  ini film berkisah tentang seorang ayah yang bernama Kim, nama panjangnya David Kim yang diperankan oleh John Cho. Dia orang Korea yang tinggal di Amerika. Selidik punya selidik ternyata John Cho ini dulu yang meranin Sulu di Star Trek.


David Kim ini habis sedih-sedihnya karena ditinggal istrinya (Sara Sohn) meninggal dan harus hidup cuman berdua bareng anak ceweknya, namanya Margot (Michelle La), pada suatu hari anak ceweknya ini tiba-tiba ngilang. David Kim ini mencoba untuk menyelidiki dan mencari penyebab anaknya hilang.


Gitu doang sinopsisnya sih, ceritanya ya gitu doang, udah. Udah banyak juga film dengan cerita kayak begini, tapi film ini itu unik yaitu packaging film ini itu fresh banget. Iya, yang nampilin screen komputer film cuman berapa, yang pertama Unfriended dan yang kedua ya film ini. Keren banget, kan. Kayak kita lihat hasil rekaman screen recorder, ngerekam layar pake screen recorder, ngerekamin hasil searching-searching kita di laptop, direkam pake screen recorder terus jadiin film. Sebenarnya juga kita udah sering liat hasil rekaman screen recorder kayak di Youtube yang tutorial-tutorial gitu tapi buat dibikin film itu siapa yang kepikiran.


Film ini full nampilin layar komputer doang, gitu, dan yang gue suka ini benar-benar dari awal yang mana film ini juga nunjukkin perkembangan teknologi juga. Dari awal cerita pas si David Kim masih sendiri, terus pas baru nikah istrinya itu punya laptop dan laptopnya itu isinya Windows XP yang gambar wallpapernya masih bukit hijau sama langit, terus beranjak ke anaknya yang millenial banget laptopnya pake iMac. Menurut gue ini keren banget.


Selain itu, filmnya asyik dan seru banget. Menebak-nebak. Kita bukan cuma disuruh untuk menebak pelakunya siapa tetapi juga kemungkinan-kemungkinan hal-hal yang terjadi pada Margot. Apakah kabur, ataukah dia diculik, ataukah dia meninggal, ataukah dia punya hubungan buruk dengan ayahnya yang dipendam sendirian. Kemungkinannya itu banyak. Dan yang gue suka pelakunya itu gak terpusat kita langsung nge-judge ke satu orang gitu tapi banyak kemungkinannya. Kayak kita pas nonton tuh: wah ada lagi nih kemungkinannya, wah ada lagi, wah ada lagi!


Gue seneng sampe akhir, gue nikmatin, seruu walaupun dalam keadaan capek dan nonton di pemutaran jam 9 malem. Tapi emang kata teman gue gue sempat ketiduran di bagian terakhir karena rada flat gitu.


Keren , karena film ini juga masuk Sundance Film Festival karena gak banyak debut film dari seorang sutradara langsung masuk Sundance Film Festival.


Film ini juga menyoroti hal negatif dari pola perilaku internet zaman now, kayak banyak orang panjat sosial, cara orang biar viral orang lain lagi berantem direkam terus dikomenin nyalahin orang padahal mereka gak tau kejadian aslinya kek gimana. Terus yang suka mengikutin perkembangan IT bakal suka film ini gue jamin. Karena banyak detail kecil kayak antivirus Norton, ada recycle bin gitu, Ya Allah lucu banget.


Film ini juga gak melulu soal thrilller gitu ada selipan komedinya juga di beberapa adegan. Menurut gue ini biar gak serius-serius amat tapi emang ceritanya emang bagus banget.


Kekurangannya pas di akhir-akhir agak ngantuk pas udah kayak semua kemungkinannya dibuka semua, iya disitu gue agak ngantuk. Kayak udah pernah liat di film-film lain tapi dari awal gak ketebak arahnya ke mana tapi di akhirnya itu agak flat ya gue jadinya ketiduran sebentar.


Kekurangannya baru kepikiran segitu sih, recommended banget film ini temen gue sampe bilang film terbaik tahun ini, apakah benar? makanya nonton.


Fakta unik dari film ini yaitu terinspirasi dari film M. Night Shyamalan, doi yang bikin Sixth Sense, pantesan plot twistnya rada gokil. Yang bikin seneng istrinya David Kim, Pam itu pas ngeliatnya aja langsung sayang. Yang meranin Pam itu populer karena dia pernah main di Furious 7 jadi Hanna.

Author Image

About Fauzy Husni
Mahasiswa psikologi yang hobi nonton, karena memiliki blog bolehlah disebut blogger. Senang bercerita, menulis tentang apa yang sudah ditontonnya dan apa yang sudah dipelajari di dunia fiksi atau dunia nyata.

No comments:

Post a Comment