Monday, November 13, 2017

Thor: Ragnarok (2017)

0

Film Marvel terakhir di tahun 2017 ini itu kelanjutan dari Marvel Cinematic Universe yang udah berada di third phase nih, Cuy, yang setting-nya dua tahun sehabis film The Avenger: Age of Ultron (2015). Serta sekuel dari dua film si dewa Asgard yang suka bawa palu yaitu Thor (2011) dan Thor: The Dark World (2013), yang saya baru nonton film yang pertamanya karena kata Cenayang Film gak perlu nonton film sebelumnya pun katanya cukup bisa ngerti, asal baca sinopsisnya dulu.


Dan juga baca bismillah.


Sesuai Ragnarok yang tertera di judulnya, kayak di Indonesia aja masih percaya soal ramalan-ramalan gitu, Ragnarok itu sebuah ramalan. Ramalan Ragnarok yang katanya bakal ada sosok jahat yang menghancurkan Asgard, planet tempat tinggalnya si Thor (Chris Hemsworth). Bisa dibilang mau kiamat. Yang ternyata sosok jahatnya adalah The Goddest of Death alias Dewi Kematian yaitu Hela (Cate Blanchett), kakak perempuannya Thor sendiri. Di film-film sebelumnya, si Thor juga sering berantem sama adiknya Loki (Tom Hiddleston), eh, konfliknya nambah sama kakaknya. Sungguh keluarga yang amburadul. Tapi pas mau nyelamatin Asgard, gara-gara kekuatan Hela sungguh dahsyat Thor sampe terlempar ke planet Sakaar dan susah keluar dari situ gara-gara warganya savage banget hobi ngadu domba umat dan dipimpin sama diktator aneh bernama Grandmaster (Jeff Goldblum). Di planet Sakaar Thor juga bakal ketemu sama Tantri Kotak alias Valkyrie (Tessa Thompson).



Sungguh, saya nyangka film ini bakal serius ternyata bagai menonton sitcom. Nekat aja nonton film ini dan sebelumnya gak nonton film Thor yang kedua, jujur di awal-awal agak kaget gitu kok langsung lucu dan tiba-tiba aja penonton pecah, tapi untungnya karena saya orangnya cukup-lumayan-ya-seenggaknya-humoris jadi langsung nyambung ini arahnya kemana walaupun sambil bengong.


Kekampretan terjadi karena saya nonton di samping cewek nerd yang setiap ada hal yang lucu dia ngomong keras, “Oh, iya, iya, ngerti, ngerti.” baru dia ketawa. Biasanya orang mah ketawa dulu eh dia aneh, kan saya jadinya agak kurang nikmatin.


Annoying. Tahu gini saya mending nyari tempat duduk yang pinggirannya kosong aja atau duduk di samping orang yang pacaran pun saya ikhlas, deh, daripada duduk di samping orang begitu. Gak mungkin juga kan di kehidupan nyata ada orang yang becanda terus ditanggepinnya, “Oh, iya, iya, ngerti, ngerti.” Abis itu baru ketawa.


Hal yang penting di film ini adalah bakalan ada proses kenapa si Thor tiba-tiba rambutnya jadi cepak setelah di film-film sebelumnya gondrong terus, jujur enak diliatnya jadi lebih rapi kek pekerja kantoran.


Selain itu.. bakalan terjawab pertanyaan kenapa kok tiba-tiba Hulk (Mark Ruffalo) pengen collab sama Thor, apakah karena subscriber-nya masih dikit dan lagi ngejar seratus ribu subscriber demi dapat Silver Play Button? Sambil “oooh moment” kalian bakalan langsung ngakak lagi karena memang kadar komedinya sungguh intens, ini Taika Waititi selaku sutradaranya aslinya orangnya gimana sih kok bikin film lawak banget sitkom aja minder, bahkan yang saya baca banyak yang bilang sepanjang sejarah MCU film ini jadi film Marvel yang paling komedi.


Momen yang ditunggu dan paling suka banget dengan koneksi antara Hulk dan Thor. Udah kayak Coki sama Muslim kalo lagi nge-MC Majelis Lucu dan juga cocok kayak Iron Man sama Captain Amerika. Yang tumbennya, Hulk di film ini kadar ngomongnya banyak dari sebelum-sebelumnya yang cuma teriak-teriak gak jelas, walaupun ya ngomongnya masih dikit-dikit, satu kali ngomong cuma empat kata kayak “Thor Go, Hulk Stay“. Sempat juga Hulknya bilang “You jump, I jump“. Terus terdengar lagu everynight in my dreams I see you I feel you.


gak deng.


Banyak yang bilang Thor Ragnarok mirip Guardian of the Galaxy, menurut saya HELL NO karena kalo diliat film Thor Ragnarok ini warna-warna yang dipakai lebih cerah dan banyak ijo mudanya dibanding Guardian of the Galaxy.


Terakhir, memang harus diakui kalau film ini pesan moralnya dan ceritanya dan juga action-nya belum bisa dibilang membuat kagum karena kurang kebanyakan sitkom tapi overall memang menghibur dan layak ditonton bersama keluarga, bawa anak juga bisa. Kalo punya. Kalo gak punya, ya, bawa anak bawang.

 

Author Image

About Fauzy Husni
Mahasiswa psikologi yang hobi nonton, karena memiliki blog bolehlah disebut blogger. Senang bercerita, menulis tentang apa yang sudah ditontonnya dan apa yang sudah dipelajari di dunia fiksi atau dunia nyata.

No comments:

Post a Comment